Secara umum, “College Boards’ menyatakan manfaat pendidikan tingkat lanjut pada abad 21 diantaranya :
- Ekonomi : Berdasarkan statistik Biro Pekerja di Amerika, orang dengan beberapa bentuk pendidikan tinggi mendapat penghasilan lebih banyak dan memiliki peluang pengangguran lebih rendah.
- Kesehatan : Memiliki pekerjaan yang menguntungkan dan memiliki arus keuangan yang positif menghilangkan faktor stres yang berhubungan dengan kegelisahan dalam finansial. Dengan begitu, orang memiliki kecenderungan untuk hidup lebih bahagia dan lebih sehat dengan pendidikan tinggi.
- Aktivitas sosial : Seseorang dengan pekerjaan yang menguntungkan dan finansial yang baik memiliki kecenderungan untuk berdonasi dan terlibat menjadi sukarelawan.
- Pengembangan personal : Pendidikan tingkat lanjut dapat mendorong seseorang untuk hidup lebih terstruktur dan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih kuat
- Komunikasi yang lebih baik : Banyak pekerjaan yang melibatkan beberapa bentuk komunikasi vebal dan tulisan.
- Mewujudkan passion : Lebih banyak seseorang belajar, lebih mudah mereka menemukan passion mereka yang sebenarnya dalam hidup. Melalui proses pendidikan, seseorang dapat mengskplorasi dari berbagai segi calon bidang yang akan ditekuni dan menemukan kekuatan pada diri sendiri.
- Kedisiplinan : Dengan belajar untuk mengikuti instruksi dan bertemu dengan deadline yang menghendaki seseorang untuk berusaha dengan keras, orang tersebut akan memiliki persiapan yang lebih baik dalam persaingan di dunia kerja.
Seperti yang kita lihat, manfaat dari pendidikan tingkat lanjut pada abad ke-21 tidak hanya berorientasi pada karir. Mampu untuk mengembangkan diri sendiri adalah sesuatu yang berharga dan pendidikan tingkat lanjut membantu anda untuk melakukannya.
- Menciptakan lebih banyak peluang dengan pendidikan tingkat lanjut
Jalan tercepat untuk beberapa, bukan paling banyak, seseorang menuju karir yang memuaskan adalah dengan pergi berkuliah dan mendapatkan pendidikan tingkat lanjut. Kita mungkin tidak mengetahui secara pasti apa yang hendak dilakukan setelah lulus kuliah, tetapi, paling tidak kita mengetahui anda menginginkan karir yang lebih bermanfaat, penghasilan yang baik, dan sesuatu yang membuat anda merasa aman.
Pendidikan tingkat lanjut melatih kita dalam bidang yang kita pilih, tetapi juga mengajari kita untuk mengetahui sesuatu yang rumit, berpikir secara analitis, dan mengkomunikasikan ide secara efektif. Kita juga belajar mengenai kemampuan penting, seperti organisasi, pendisiplinan diri, dan bagaimana untuk melihat suatu pekerjaan dari awal hingga selesai. Pendidikan tingkat lanjut membantu kita untuk lebih profesional dan memberi kita banyak kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan. Selain itu, berbagai macam kemampuan yang didapatkan membuat kita memiliki jangkauan karir yang luas pada berbagai bidang.
- Menjadi dan tetap kompetitif dengan pendidikan tingkat lanjut
Dewasa ini, mencari pekerjaan tidaklah terjamin. Angka pengangguran relatif masih tinggi dan angka kesempatan pekerjaan tidak mengimbangi para pencari pekerjaan. Sebagai pencari kerja, kita bersaing dengan banyak pekerja berpengalaman, juga orang-orang yang sedang mencari pekerjaan.
- Belajar skill baru dengan pendidikan tingkat lanjut
Pada masa pembelajaran kita belajar kemampuan-kemampuan baru. Kita dapat mendengarkan pelajaran dan membaca buku dari para ahli pada suatu bidang, yang memacu kita untuk :
- Berpikir
- Menganalisis
- Mengeksplor ide-ide baru
- Bertanya
- Menjadi kreatif
Kita juga dapat mengembangkan kemampuan dan pengetahuan, memahami teori yang abstrak dan konsep, mengekspresikan pemikiran kita dalam tulisan dan lisan, dan meningkatkan pemahaman kita terhadap masyarakat dan dunia.
- Menginvestasikan masa depan dengan pendidikan tingkat lanjut
Menginvestasikan pendidikan tingkat lanjut kita merupakan suatu komitmen besar terhadap waktu dan keuangan. Kita dapat menganggap hal tersebut sebagai sebuah Down Payment (DP) terhadap masa depan. Menginvestasikan pendidikan akan membantu kita dalam meraih tujuan hidup dan kesuksesan secara umum. Akan ada banyak kerja keras, namun kita menyiapkan diri kita untuk karir yang menantang dan bermanfaat.
“Buat apa sekolah tinggi-tinggi? Sayang banget waktu dan uangnya dihabiskan untuk sekolah. Mending langsung kerja saja, bisa dapet uang lebih cepat daripada orang yang masih sekolah. Sekolah tinggi-tinggi juga percuma, tetap susah mencari pekerjaan.”
Ungkapan tersebut masih sering terdengar di masyarakat abad ke-21. Berbagai pertimbangan menyeruak dalam pikiran, hingga akhirnya membuat kita galau untuk memutuskan lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau tidak. Sebenarnya tanpa dipikir panjang pun jawabannya sederhana, “Ya, lanjut!” karena pendidikan itu sangat penting.
Definisi pendidikan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Berdasarkan definisi ini, jelas bahwa tujuan pendidikan itu sangat luas untuk kehidupan sehari-hari, tidak hanya sekadar sebagai tempat mencari ijazah dan pekerjaan.
Memberikan pengetahuan dan wawasan baru
Ini adalah hal paling penting yang tidak bisa dipungkiri. Kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan baru melalui pendidikan, baik yang berhubungan dengan bidang ilmu yang sedang kita tuntut ataupun tidak. Misalnya jika kita sekolah, kuliah / kursus bidang ilmu akuntansi, maka kita akan menguasai seluk-beluk akuntansi. Ditambah lagi dengan pengalaman dan pengetahuan tentang kehidupan yang kita alami sendiri, ataupun yang dibagikan oleh teman-teman.
Membentuk sudut pandang
Wawasan yang kita miliki dapat memberi dan membentuk sudut pandang kita tentang kehidupan. Akan ada banyak pandangan baru yang mengubah pola pikir kita terhadap dunia. Misalnya, pandangan kita tentang kebhinekaan, tentang politik, SARA, budaya dsb. Pikiran kita menjadi lebih luas dan terbuka.
Membangun karakter.
Didikan lembaga pendidikan akan menentukan karakter tiap anak didiknya. Mulai dari kedisiplinan, integritas, sopan santun hingga kejujuran. Pendidikan juga memupuk kita menjadi individu yang semakin dewasa, mampu merencanakan masa depan dan mengambil keputusan yang tepat. Lembaga pendidikan juga sebagai tempat kita bersosialisasi dengan banyak teman, sehingga kita dapat belajar memahami karakter orang lain dan melatih kita untuk lebih humanis.
Mempersiapkan karir
Tidak dapat dipungkiri bahwa karir memang menjadi salah satu tujuan orang berpendidikan tinggi. Memang benar, dengan ijazah sekolah menengah saja sudah cukup untuk bekal mencari pekerjaan. Namun yang perlu diingat, standar pendidikan semakin hari semakin tinggi. Perusahaan dengan posisi dan gaji terbaik pun cenderung menuntut karyawan untuk berpendidikan lebih tinggi. Meski ada peluang bagi lulusan sekolah menengah, namun rasionya sangat kecil disertai dengan syarat-syarat lainnya.
Ikut berperan memajukan bangsa
Ya, negara akan lebih mudah untuk maju jika masyarakatnya berpendidikan, berwawasan luas dan berpikiran terbuka. Masyarakat akan lebih terampil dalam bekerja dan berusaha sehingga dapat berdampak pada kesejahteraan atau kenaikan perekonomian. Selain itu, masyarakat juga tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu negatif serta kaya akan soft skill.
DATA-DATA
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk Indonesia umumnya hanya mencapai pendidikan menengah. Data Susenas 2019 menunjukkan bahwa hanya satu dari empat penduduk 15 tahun ke atas telah tamat SM/sederajat, dan hanya sekitar sembilan persen yang berhasil menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang Perguruan Tinggi (PT).
Pada Gambar 5.6 dapat dilihat informasi mengenai kesenjangan pendidikan berdasarkan tipe daerah. Persentase penduduk di perdesaan yang tidak pernah sekolah dan tidak tamat Sekolah Dasar lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkotaan. Penduduk di perdesaan sebagian besar hanya tamatan Sekolah Dasar (31,77 persen), sedangkan sebagian besar penduduk perkotaan telah mampu menyelesaikan pendidikannya hingga tamat SM/sederajat (33,13 persen).
Jika dilihat berdasarkan gender, pencapaian pendidikan antara lakilaki dan perempuan masih menunjukkan adanya kesenjangan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya proporsi penduduk perempuan dibandingkan laki-laki yang tidak pernah sekolah dan tidak tamat SD (Gambar 5.7). Sementara itu, pada jenjang SMP dan SM terlihat bahwa proporsi penduduk laki-laki yang tamat SMP/sederajat dan SM/sederajat lebih tinggi dibandingkan penduduk perempuan dengan kesenjangan yang cukup nyata pada tamatan SM/sederajat (29,76 persen dan 23,63 persen).